Judul : Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia
Penulis : A.K. Pringodigdo, SH
Penerbit : Dian Rakyat, Jakarta
Cetakan : Ketigabelas 1994
Halaman : xii, 244
ISBN : 979-523-041-7
Buku ini merupakan ikhtisar pergerakan rakyat Indonesia meliputi semua jenis yang dilakukan dengan tata organisasi moderen ke arah perbaikan hidup untuk bangsa Indonesia dalam kurun waktu 1908-1942. Konsepnya disusun pada Agustus 1944 – April 1945 atas permintaan kepala Chosasitsu kantor Jepang yang meneruskan Centraal Kantoor voor de Statistiek Belanda.
Pembagian dilakukan dalam empat bagian yaitu meliputi kejadian tahun:1908 – 1920,
1921 – 1930, 1931 – 1942, dan setelah tahun 1942. Pertama kali diterbitkan setelah Indonesia merdeka tahun 1949. Sebagai buku yang diterbitkan tidak jauh dari organisasi pergerakan itu didirikan dan berkiprah, maka buku ini patut diperhatikan sebagai rujukan.
Di setiap kurun waktu pembahasan dibagi lagi berdasarkan corak organisasi yaitu:
1. Pergerakan Politik dan sebagainya
2. Pergerakan Serikat Sekerja
3. Pergerakan Keagamaan
4. Pergerakan Wanita
5. Pergerakan Pemuda
Meskipun diusahakan lengkap termasuk di dalamnya organisasi-organisasi kecil yang bersifat lokal dan hanya hidup dalam waktu yang singkat seperti Sarekat Jongos dan Sarekat Penganggur (hal. 102) tetapi tak dapat dihindarkan ada organisasi yang tidak dibahas dalam buku ini terutama yang berdiri dan berkiprah di luar Pulau Jawa. Salah satu organisasi keagamaan Persatuan Islam yang didirikan tanggal 12 September 1923 di Bandung misalnya tidak ada di dalam buku ini.
Saya kira data-data juga berasal dari Kantor Pusat Statistik Belanda yang meneruskan tradisi pencatatan oleh Belanda sejak jaman kompeni (VOC ) dengan Dagh Register dan kemudian sejak jaman Hindia Belanda dengan Regering Almanak. Walaupun sudah berusaha seobyektif mungkin tak bisa dihindari pandangan politik penulis dalam menarik kesimpulan suatu pergerakan bahkan mungkin juga pandangan itu berasal dari catatan Belanda.
Dalam buku ini pada awal masa pergerakan usaha-usaha kaum terpelajar Indonesia yang sedang belajar di negeri Belanda dan Eropa mendapat porsi yang cukup. Digambarkan kegiatan mereka terutama yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia mengikuti berbagai pertemuan internasional di Eropa mengenai pembebasan bangsa-bangsa terjajah. Begitu pula dibahas aktivitas pergerakan yang bercorak komunis dalam pertemuan yang diadakan oleh Komintern.
Buku ini memang sebuah ikhtisar meskipun demikian seharusnya buku ini dua kali lebih tebal, jika dipilih tipografi yang lebih baik misalnya spasi dan ukuran huruf yang lebih besar. Buku ini tetap penting meskipun membacanya akan melelahkan mata. Dalam membacanya anda mungkin akan terasa “kagok” karena di sana sini gaya bahasa tahun 1940-an masih ada. Mulai cetakan keduabelas tahun 1991 ejaan lama sudah diganti dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Pembagian dilakukan dalam empat bagian yaitu meliputi kejadian tahun:1908 – 1920,
1921 – 1930, 1931 – 1942, dan setelah tahun 1942. Pertama kali diterbitkan setelah Indonesia merdeka tahun 1949. Sebagai buku yang diterbitkan tidak jauh dari organisasi pergerakan itu didirikan dan berkiprah, maka buku ini patut diperhatikan sebagai rujukan.
Di setiap kurun waktu pembahasan dibagi lagi berdasarkan corak organisasi yaitu:
1. Pergerakan Politik dan sebagainya
2. Pergerakan Serikat Sekerja
3. Pergerakan Keagamaan
4. Pergerakan Wanita
5. Pergerakan Pemuda
Meskipun diusahakan lengkap termasuk di dalamnya organisasi-organisasi kecil yang bersifat lokal dan hanya hidup dalam waktu yang singkat seperti Sarekat Jongos dan Sarekat Penganggur (hal. 102) tetapi tak dapat dihindarkan ada organisasi yang tidak dibahas dalam buku ini terutama yang berdiri dan berkiprah di luar Pulau Jawa. Salah satu organisasi keagamaan Persatuan Islam yang didirikan tanggal 12 September 1923 di Bandung misalnya tidak ada di dalam buku ini.
Saya kira data-data juga berasal dari Kantor Pusat Statistik Belanda yang meneruskan tradisi pencatatan oleh Belanda sejak jaman kompeni (VOC ) dengan Dagh Register dan kemudian sejak jaman Hindia Belanda dengan Regering Almanak. Walaupun sudah berusaha seobyektif mungkin tak bisa dihindari pandangan politik penulis dalam menarik kesimpulan suatu pergerakan bahkan mungkin juga pandangan itu berasal dari catatan Belanda.
Dalam buku ini pada awal masa pergerakan usaha-usaha kaum terpelajar Indonesia yang sedang belajar di negeri Belanda dan Eropa mendapat porsi yang cukup. Digambarkan kegiatan mereka terutama yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia mengikuti berbagai pertemuan internasional di Eropa mengenai pembebasan bangsa-bangsa terjajah. Begitu pula dibahas aktivitas pergerakan yang bercorak komunis dalam pertemuan yang diadakan oleh Komintern.
Buku ini memang sebuah ikhtisar meskipun demikian seharusnya buku ini dua kali lebih tebal, jika dipilih tipografi yang lebih baik misalnya spasi dan ukuran huruf yang lebih besar. Buku ini tetap penting meskipun membacanya akan melelahkan mata. Dalam membacanya anda mungkin akan terasa “kagok” karena di sana sini gaya bahasa tahun 1940-an masih ada. Mulai cetakan keduabelas tahun 1991 ejaan lama sudah diganti dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar